Teknik enkripsi konvensional telah digunakan orang sejak berabadabad yang lalu. Dua teknik dasar yang biasa digunkana, yaitu:
- Teknik Substitusi
- Teknik Transposisi
- Monoalfabet: mengganti satu karakter plaineks dengan satu karakter cipherteks tertentu
- Polyalfabet: mengganti lebih dari satu karakter plainteks dengan satu karakter cipherteks
- Unilateral : satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plainteks
- Multilateral : satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plainteks.
Teknik lain yang cukup dikenal ialah playfair cipher. Teknik ini menggunakan matriks 5×5 dan membutuhkan kata kunci untuk mengacak susunan setiap karakter dalam matrik tersebut. Dalam pengoperasiannya dikenal dua istilah yaitu: ERDL (Encypt Right Decrypt Left) dan EBDA (Encrypt Below Decrypt Above). Dalam teknik ini susunan plainteks dipecah menjadi dua-dua karakter. Bila terdapat dua huruf yang sama, maka disisipkan karakter tambahan, contoh “aa” menjadi “axa”.
Teknik substitusi berikutnya ialah vigenere cipher. Teknik ini menggunakan matriks dan kunci tertentu. Sumbu x pada matriks menyatakan karakter tiap plainteks, sedangkan sumbu y pada matriks menyatakan karakter kunci. Tiap-tiap karakter plainteks dihubungkan dengan tiap-tiap karakter kunci sehingga dihasilkan karakter cipherteks.
Sebenarnya masih banyak lagi teknik substitusi yang lain, selain yang disebut di atas…
2. Teknik Transposisi : Teknik ini menggunakan permutasi karakter. Teknik ini menggunakan matrik dengan jumlah yang terbatas, biasanya 6 kolom. Plainteks disusun ke arah kanan kemudian ke bawah. Kemudian susunan plainteks diubah sesuai dengan urutan kunci yang diberikan. Cipherteks dibaca tiap kolom kemudian digabung dengan kolom-kolom berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar