yulia_zoNe

Biarkan hamparan keindahan terpancar dalam hatimu lewat nada innerbeauty yang selalu kamu pancarkan................


Terminologi

(a) Pengirim dan Penerima pesan
·       Seorang pengirim pesan (sender) ingin mengirim pesan kepada seorang penerima (receiver).
·       Pengirim menginginkan pesan dapat dikirim secara aman, yaitu ia yakin bahwa pihak lain tidak dapat membaca isi pesan.

(b) Pesan, Plainteks, dan Cipherteks
·       Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks (plaintext) atau teks-jelas (cleartext).

·       Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim (melalui kurir, saluran komunikasi data, dsb) atau yang disimpan di dalam media perekaman (kertas, storage, dsb).

·       Agar pesan tidak dapat dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan disandikan ke bentuk lain. Bentuk pesan yang tersandi  disebut cipherteks (ciphertext) atau kriptogram (cryptogram).

·       Cipherteks harus dapat ditransformasi kembali menjadi plainteks.

Contoh:
Plainteks:    uang disimpan di balik buku X
          Cipherteks: j&kloP#d$gkh*7h^”tn%6^klp..t@
(c) Enkripsi dan Dekripsi

·       Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi (encryption) atau enciphering (standard nama menurut ISO 7498-2).

·       Proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteksnya disebut dekripsi (decryption) atau deciphering (standard nama menurut ISO 7498-2).
 
(d) Kriptografi

·       Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan  pesan (message) [Schneier, 1996].

·       Praktisi (pengguna kriptografi) disebut kriptografer (cryptographer).

(e)  Algoritma kriptografi dan Kunci
·       Algoritma kriptografi adalah:
 -  aturan untuk enchipering dan dechipering
 - fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi.
·       Kunci adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enciphering dan dechipering.
(f) Sistem Kriptografi
·       Sistem kriptografi (atau cryptosystem) adalah algoritma kriptografi, plainteks, cipherteks, dan kunci.

(g) Penyadap
·       Penyadap (eavesdropper) adalah orang yang mencoba menangkap  pesan selama ditransmisikan.
    Nama lain: enemy, adversary, intruder, interceptor, bad guy

(h) Kriptanalisis dan kriptologi
·       Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan chiperteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang diberikan. Pelakunya disebut kriptanalis.

·       Kriptologi (cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.  

·       Persamaan kriptografer dan kriptanalis: Keduanya sama-sama menerjemahkan cipherteks menjadi  plainteks
·       Perbedaan kriptografer dan kriptanalis: Kriptografer bekerja atas legitimasi pengirim atau penerima pesan, dan Kriptanalis bekerja atas nama penyadap yang tidak berhak.


 Sejarah Kriptografi
·       Kriptografi sudah lama digunakan oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM. Mereka menggunakan alat yang namanya scytale.
·       Scytale: pita panjang dari daun papyrus +  sebatang silinder
Pesan ditulis horizontal (baris per baris).
Bila pita dilepaskan, maka huruf-huruf di dalamnya telah tersusun membentuk pesan rahasia.
Untuk membaca pesan, penerima melilitkan kembali silinder yang diameternya sama dengan diameter silinder pengirim.
 
1.3  Aplikasi Kriptografi


·       Aplikasi kriptografi:
1.    Pengiriman data melalui saluran komunikasi
2.    Penyimpanan data di dalam disk storage.

·       Data ditransmisikan dalam bentuk cipherteks. Di tempat penerima cipherteks dikembalikan lagi menjadi plainteks.

·       Data di dalam media penyimpanan komputer (seperti hard disk) disimpan dalam bentuk cipherteks. Untuk membacanya, hanya orang yang berhak yang dapat mengembalikan chiperteks menjadi plainteks.

·       Contoh-contoh enkripsi dan dekripsi pada data tersimpan:

Misalnya pada, Dokumen teks

                       Plainteks (plain.txt):

Ketika saya berjalan-jalan di pantai,
saya menemukan banyak sekali kepiting
yang merangkak menuju laut. Mereka
adalah anak-anak kepiting yang baru
menetas dari dalam pasir. Naluri
mereka mengatakan bahwa laut adalah
tempat kehidupan mereka.


       Cipherteks (cipher.txt):

Ztâxzp/épêp/qtüyp{p}<yp{p}/sx/p}âpx;
épêp/|t}t|äzp}/qp}êpz/étzp{x/ztxâx
}vêp}v/|tüp}vzpz/|t}äyä/{päâ=/\tütz
ppsp{pw/p}pz<p}pz/ztxâx}v/êp}
v/qpüä|t}tâpé/spüx/sp{p|/péxü=/]
p{äüx|ttüzp/|t}vpâpzp}/qpwåp/{päâ
/psp{pwât|pâ/ztwxsäp}/|tützp=


      Hasil dekripsi terhadap berkas cipher.txt:

Ketika saya berjalan-jalan di pantai,
saya menemukan banyak sekali kepiting
yang merangkak menuju laut. Mereka
adalah anak-anak kepiting yang baru
menetas dari dalam pasir. Naluri
mereka mengatakan bahwa laut adalah
tempat kehidupan mereka.


Kegunaan Kriptografi
·       Selain untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality) pesan,  kriptografi juga digunakan untuk menangani masalah keamanan  yang mencakup dua hal berikut:
1.          Keabsahan pengirim (user authentication).
Hal ini berkaitan dengan keaslian pengirim. Dengan kata lain, masalah ini dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: “Apakah pesan yang diterima benar-benar berasal dari pengirim yang sesungguhnya?”
2.          Keaslian pesan (message authentication).
Hal ini berkaitan dengan keutuhan pesan (data integrity).
Dengan kata lain, masalah ini dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: “Apakah pesan yang diterima tidak mengalami perubahan (modifikasi)?”
3.          Anti-penyangkalan (nonrepudiation).
Pengirim tidak dapat menyangkal (berbohong) bahwa dialah yang mengirim pesan.  





1.5   Notasi Matematis
·       Misalkan:
C = chiperteks
P = plainteks dilambangkan

·       Fungsi enkripsi E memetakan P ke C,

          E(P) = C                                                                      

·       Fungsi dekripsi D memetakan C ke P,

          D(C) = P                                                                      

·       Karena proses enkripsi kemudian dekripsi mengembalikan pesan ke pesan asal, maka kesamaan berikut harus benar,
         
                   D(E(P)) = P                                                                          

·       Kekuatan algoritma kriptografi diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan data chiperteks menjadi plainteksnya. Kerja ini dapat diekivalenkan dengan waktu.

·       Semakin banyak usaha yang diperlukan, yang berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat algoritma kriptografinya, yang berarti semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.

·       Jika kekuatan kriptografi ditentukan dengan menjaga kerahasiaan algoritmanya, maka algoritma kriptografinya dinamakan algoritma restricted. Algoritma restricted tidak cocok lagi saat ini.

·       Pada sistem kriptografi modern, kekuatan kriptografinya terletak pada kunci,  yang berupa deretan karakter atau bilangan bulat, dijaga kerahasiaannya.

·       Dengan menggunakan kunci K, maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi
EK(P) = C                                                                    
                    DK(C) = P                                                                    
        dan kedua fungsi ini memenuhi
                    DK(EK(P)) = P


·       Jika kunci enkripsi sama dengan kunci dekripsi, maka sistem kriptografinya disebut sistem simetri atau sistem konvensional. Algoritam kriptografinya disebut algoritma simetri atau algoritma konvensional .



·       Beberapa sistem kriptografi menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Misalkan kunci enkripsi adalah  K1 dan kunci dekripsi yang adalah K2, yang dalam hal ini K1 ¹ K2. Sistem kriptograsi semacam ini dinamakan sistem sistem  nirsimetri atau sistem kunci-publik. Algoritam kriptografinya disebut algoritma nirsimetri atau algoritma kunci-publik.

 


0 komentar:

Posting Komentar

>

About this blog

smile......
n
welcome......

my picture

my picture

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

widget

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers

About Me