Terminologi
(a) Pengirim dan Penerima pesan
· Seorang pengirim pesan (sender) ingin mengirim pesan kepada seorang penerima (receiver).
· Pengirim menginginkan pesan dapat dikirim secara aman, yaitu ia yakin bahwa pihak lain tidak dapat membaca isi pesan.
(b) Pesan, Plainteks, dan Cipherteks
· Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks (plaintext) atau teks-jelas (cleartext).
· Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim (melalui kurir, saluran komunikasi data, dsb) atau yang disimpan di dalam media perekaman (kertas, storage, dsb).
· Agar pesan tidak dapat dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan disandikan ke bentuk lain. Bentuk pesan yang tersandi disebut cipherteks (ciphertext) atau kriptogram (cryptogram).
· Cipherteks harus dapat ditransformasi kembali menjadi plainteks.
Contoh:
Plainteks: uang disimpan di balik buku X
Cipherteks: j&kloP#d$gkh*7h^”tn%6^klp..t@
(c) Enkripsi dan Dekripsi
· Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi (encryption) atau enciphering (standard nama menurut ISO 7498-2).
· Proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteksnya disebut dekripsi (decryption) atau deciphering (standard nama menurut ISO 7498-2).
(d) Kriptografi
· Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message) [Schneier, 1996].
· Praktisi (pengguna kriptografi) disebut kriptografer (cryptographer).
(e) Algoritma kriptografi dan Kunci
· Algoritma kriptografi adalah:
- aturan untuk enchipering dan dechipering
- fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi.
· Kunci adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enciphering dan dechipering.
(f) Sistem Kriptografi
· Sistem kriptografi (atau cryptosystem) adalah algoritma kriptografi, plainteks, cipherteks, dan kunci.
(g) Penyadap
· Penyadap (eavesdropper) adalah orang yang mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan.
Nama lain: enemy, adversary, intruder, interceptor, bad guy
(h) Kriptanalisis dan kriptologi
· Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan chiperteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang diberikan. Pelakunya disebut kriptanalis.
· Kriptologi (cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.
· Persamaan kriptografer dan kriptanalis: Keduanya sama-sama menerjemahkan cipherteks menjadi plainteks
· Perbedaan kriptografer dan kriptanalis: Kriptografer bekerja atas legitimasi pengirim atau penerima pesan, dan Kriptanalis bekerja atas nama penyadap yang tidak berhak.
Sejarah Kriptografi
· Kriptografi sudah lama digunakan oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM. Mereka menggunakan alat yang namanya scytale.
· Scytale: pita panjang dari daun papyrus + sebatang silinder
Pesan ditulis horizontal (baris per baris).
Bila pita dilepaskan, maka huruf-huruf di dalamnya telah tersusun membentuk pesan rahasia.
Untuk membaca pesan, penerima melilitkan kembali silinder yang diameternya sama dengan diameter silinder pengirim.
1.3 Aplikasi Kriptografi
· Aplikasi kriptografi:
1. Pengiriman data melalui saluran komunikasi
2. Penyimpanan data di dalam disk storage.
· Data ditransmisikan dalam bentuk cipherteks. Di tempat penerima cipherteks dikembalikan lagi menjadi plainteks.
· Data di dalam media penyimpanan komputer (seperti hard disk) disimpan dalam bentuk cipherteks. Untuk membacanya, hanya orang yang berhak yang dapat mengembalikan chiperteks menjadi plainteks.
· Contoh-contoh enkripsi dan dekripsi pada data tersimpan:
Misalnya pada, Dokumen teks
Plainteks (plain.txt):
Ketika saya berjalan-jalan di pantai, saya menemukan banyak sekali kepiting yang merangkak menuju laut. Mereka adalah anak-anak kepiting yang baru menetas dari dalam pasir. Naluri mereka mengatakan bahwa laut adalah tempat kehidupan mereka. |
Cipherteks (cipher.txt):
Ztâxzp/épêp/qtüyp{p}<yp{p}/sx/p}âpx; épêp/|t}t|äzp}/qp}êpz/étzp{x/ztxâx }vêp}v/|tüp}vzpz/|t}äyä/{päâ=/\tütz ppsp{pw/p}pz<p}pz/ztxâx}v/êp} v/qpüä|t}tâpé/spüx/sp{p|/péxü=/] p{äüx|ttüzp/|t}vpâpzp}/qpwåp/{päâ /psp{pwât|pâ/ztwxsäp}/|tützp= |
Hasil dekripsi terhadap berkas cipher.txt:
Ketika saya berjalan-jalan di pantai,
saya menemukan banyak sekali kepiting
yang merangkak menuju laut. Mereka
adalah anak-anak kepiting yang baru
menetas dari dalam pasir. Naluri
mereka mengatakan bahwa laut adalah
tempat kehidupan mereka.
Kegunaan Kriptografi
· Selain untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality) pesan, kriptografi juga digunakan untuk menangani masalah keamanan yang mencakup dua hal berikut:
1. Keabsahan pengirim (user authentication).
Hal ini berkaitan dengan keaslian pengirim. Dengan kata lain, masalah ini dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: “Apakah pesan yang diterima benar-benar berasal dari pengirim yang sesungguhnya?”
2. Keaslian pesan (message authentication).
Hal ini berkaitan dengan keutuhan pesan (data integrity).
Dengan kata lain, masalah ini dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: “Apakah pesan yang diterima tidak mengalami perubahan (modifikasi)?”
3. Anti-penyangkalan (nonrepudiation).
Pengirim tidak dapat menyangkal (berbohong) bahwa dialah yang mengirim pesan.
1.5 Notasi Matematis
· Misalkan:
C = chiperteks
P = plainteks dilambangkan
· Fungsi enkripsi E memetakan P ke C,
E(P) = C
· Fungsi dekripsi D memetakan C ke P,
D(C) = P
· Karena proses enkripsi kemudian dekripsi mengembalikan pesan ke pesan asal, maka kesamaan berikut harus benar,
D(E(P)) = P
· Kekuatan algoritma kriptografi diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan data chiperteks menjadi plainteksnya. Kerja ini dapat diekivalenkan dengan waktu.
· Semakin banyak usaha yang diperlukan, yang berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat algoritma kriptografinya, yang berarti semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.
· Jika kekuatan kriptografi ditentukan dengan menjaga kerahasiaan algoritmanya, maka algoritma kriptografinya dinamakan algoritma restricted. Algoritma restricted tidak cocok lagi saat ini.
· Pada sistem kriptografi modern, kekuatan kriptografinya terletak pada kunci, yang berupa deretan karakter atau bilangan bulat, dijaga kerahasiaannya.
· Dengan menggunakan kunci K, maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi
EK(P) = C
DK(C) = P
dan kedua fungsi ini memenuhi
DK(EK(P)) = P
· Jika kunci enkripsi sama dengan kunci dekripsi, maka sistem kriptografinya disebut sistem simetri atau sistem konvensional. Algoritam kriptografinya disebut algoritma simetri atau algoritma konvensional .
· Beberapa sistem kriptografi menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Misalkan kunci enkripsi adalah K1 dan kunci dekripsi yang adalah K2, yang dalam hal ini K1 ¹ K2. Sistem kriptograsi semacam ini dinamakan sistem sistem nirsimetri atau sistem kunci-publik. Algoritam kriptografinya disebut algoritma nirsimetri atau algoritma kunci-publik.
0 komentar:
Posting Komentar